Sunday, 24 October 2010

Pelajaran Kesabaran dari Pohon

Coba perhatikan pertumbuhan sebatang pohon, mulai dari sebuah benih hingga menjadi sebatang pohon yang besar dan menjulan tinggi. Pertumbuhan itu bukanlah terjadi seketika saja, tetapi sudah menjadi sunnatullah bahwa kejadian yang terjadi di dunia ini membutuhkan sebab dan membutuhkan proses.

Dalam pertumbuhannya, dari sebuah benih hingga menjadi sebatang pohon merupakan sebuah proses yang bahkan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Dalam jangka waktu tersebut, sebuah benih harus menghadapi panas teriknya matahari, dinginnya guyuran air hujan, serta kencangnya terpaan angin.

Begitulah proses itu berjalan. Panasnya terik matahari terkadang begitu menyengat, membuat tanah tempat tumbuhnya mengering. Air hujan terkadang turun begitu deras yang bisa merusak tubuhnya bahkan membuatnya layu. Terpaan angin terkadang begitu kencangnya yang sewaktu-waktu dapat menumbangkannya. Hal ini terus dialami selama proses itu yang terkadang membutuhkan waktu yang lama.


Akan tetapi tahukah kita, segala kejadian dalam proses itulah yang membuat sebuah pohon dapat bertumbuh. Pada panas teriknya matahari ada energi cahaya matahari yang dibutuhkan pohon untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis tersebut menghasilkan zat-zat yang dibutuhkan pohon untuk tumbuh.. Pada hujan itu bukankah ada air yang sangat dibutuhkan oleh pohon untuk tumbuh. Terpaan angin akan membuat batang pohon semakin kokoh dan kuat.


Ketika sebuah benih berhasil melalui segala proses yang terjadi hingga tiba waktunya maka daun-daun pun menghijau, bunga-bunga bermekaran, buahnya kian ranum dengan batang yang kokoh menjulang tinggi serta akar yang kuat menghujam ke tanah. Kini benih itu telah menjadi sebuah pohon yang rerimbunan daunnya senantiasa memberikan kesejukan dan keteduhan bagi lingkungan sekitarnya. Oksigen yang dihasilkannya menopang kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Bunga-bunganya yang bermekaran menjadi sebuah pemandangan yang indah serta buahnya yang ranum siap untuk dipetik dan dinikmati kemanisan dan kelezatannya.


Begitulah perjalanan kehidupan sebatang pohon yang kita dapat mengambil pelajaran padanya. Perjalanan kehidupan sebuah benih hingga menjadi sebuah pohon memberikan pelajaran kepada kita bahwa dalam menjalani kehidupan senantiasa membutuhkan proses. Setiap dari kita tentunya memiliki cita-cita dan harapan. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan usaha dan waktu. Cita-cita dan harapan itu tidak dicapai begitu saja dalam sekejap. Dalam usaha mencapainya bukanlah suatu hal yang mudah tanpa kendala, bahkan begitu banyak hal yang akan menjadi rintangannya. Inilah sebuah keniscayaan dalam proses tersebut.


Untuk menghadapi itu semua diperlukan kekuatan hidup yang bernama kesabaran. Kesabaran akan membuat kita memandang proses yang terjadi sebagai sebuah ketentuan Allah yang harus dihadapi. Jika itu adalah ketentuan Allah, maka kita akan ridha dengan segala yang terjadi. Rintangan dan kesulitan yang dialami bukanlah sebagai beban yang membuat kita berputus asa lalu berhenti tapi sebuah isyarat kebaikan dari Allah. Dengan kesulitan itu Allah menghendaki adanya perbaikan dan peningkatan bagi diri kita. Bukankah segala kesulitan yang dialami membuat kita bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kapasitas diri serta memaksimalkan potensi diri kita untuk melaluinya hingga ketakutan berubah menjadi keberanian, kebodohan menjadi kecerdasan, kemiskinan menjadi kekayaan, kelemahan menjadi kekuatan. Hikmah lain dari kesulitan hidup adalah Allah hendak menyucikan diri kita dengan mengampuni dosa-dosa kita.


Ketika tiba waktu yang ditentukan, apa yang Allah kehendaki tidak akan luput dari kita. Barangsiapa mengharapkan kebaikan dan mengusahakannya maka akan mendapatkan kebaikan itu. Terjadinya kepastian itu hanyalah urusan waktu. Hingga waktunya tiba, harapan itu akan terwujud dan kita akan menikmati buah dari apa yang kita usahakan selama ini. Penghidupan yang baik itu pun terwujud melalui ketenangan dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan. Kita pun akan terlahir menjadi pribadi-pribadi kuat, melindungi yang lemah, mengajari yang tidak tahu, member I yang membutuhkan, senantiasa menebarkan manfaat bagi sesama.
Betapa beruntungnya kita yang berhasil memaknai proses kehidupan ini. Kita yang mampu memahami dan mengaplikasikan dalam hidup bahwa ujian adalah bagian dari proses kehidupan. Proses yang mengantarkan kita pada kebahagiaan hakiki dengan menjadi manusia yang terbaik yaitu yang memberikan manfaat bagi yang lain.

0 comments:

Post a Comment

Demi Masa

Detik-Detik Berharga

Pesan Pejuang Kehidupan

Assalamualaikum. Ahlan Wa Sahlan di Blog Catatan Pejuang Kehidupan. Silahkan Beri Kesan & Pesan. Terima Kasih Atas Kunjungannya

Buku Tamu

Blog Statistic

Follower Blog

Pengunjung Blog